16:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tinjauan kebijakan moneter Bank Indonesia yang dipublikasikan seusai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, akhir pekan lalu, menyebutkan, hingga Mei 2010, berdasarkan kelompok bank, penurunan suku bunga deposito terbesar disumbang oleh kelompok bank swasta sebesar 52 bps (basis poin), khususnya untuk tenor 12 dan 24 bulan.
Sementara kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) mengalami penurunan suku bunga deposito 39 bps, bank asing 19 bps, dan campuran serta bank persero 5 bps.
Dengan perkembangan tersebut, maka secara rata-rata suku bunga deposito terendah berada pada kelompok bank asing dan campuran (6,94 persen), diikuti oleh kelompok bank persero (7,04 persen) dan bank swasta (7,48 persen).
Adapun rata-rata suku bunga deposito seluruh tenor menurun sebesar 25 bps, lebih baik dari bulan sebelumnya yang hanya menurun sebesar 9 bps.
Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit rata-rata suku bunga kredit modal kerja (KMK), kredit industri (KI), dan kredit konsumsi (KK) pada Mei 2010 menurun sebesar 10 bps, sama dengan jumlah penurunan di bulan sebelumnya.
Secara terpisah, Ketua Tim Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Moneter Bank Indonesia Juda Agung di Bandung, Jumat (6/8/2010), mengatakan, berbagai kondisi tersebut merefleksikan respons penurunan suku bunga perbankan yang terus berlanjut dan semakin membaik pada Mei 2010.
"Kontribusi pertumbuhan KMK terus naik sejak awal tahun meskipun KK masih mendominasi," kata dia.
Namun, masih lambatnya respons penurunan suku bunga kredit terhadap penurunan suku bunga deposito masih terus menjadi perhatian Bank Indonesia. Suku bunga kredit yang masih relatif tinggi diharapkan akan terus mengalami penurunan sehingga mampu mendorong penyaluran kredit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar