Perusahaan-perusahaan Malaysia tetap akan melanjutkan ekspansi bisnisnya di Indonesia.Jum'at, 27 Agustus 2010, 00:20 WIBHeri Susanto, Muhammad Chandrataruna
VIVAnews - Hubungan Indonesia - Malaysia kembali memanas. Aksi penahanan terhadap tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia oleh Polisi Laut Malaysia berbuntut panjang. Sekelompok massa dari Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) melempar tinja ke kedutaan Malaysia di Jakarta.
Aksi tersebut membuat Malaysia marah. Menlu Malaysia Anifah Aman pun mengeluarkan anjuran (travel advisory) kepada warganya agar berhati-hati ke Indonesia. Beberapa tokoh Malaysia, seperti Ketua Pemuda UMNO juga melemparkan protes ke kedutaan Indonesia di Kualalumpur.
Sontak, peringatan Menlu Malaysia justru menuai kecaman dari sejumlah politisi di Indonesia. Tak pelak bukan cuma urusan demo yang berlanjut, seperti aksi lempar batu di kedutaan Malaysia oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kemarin. Namun, aksi kecam-mengecam semakin nyaring.
"Malaysia sebaiknya jangan emosi, Indonesia bisa lebih emosi," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2010.
Tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin, sikap Malaysia seolah seperti orang kaya baru. "Jangan meremehkan Indonesia. Itu justru akan merugikan Malaysia sendiri dalam jangka panjang." Bahkan, Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta pemerintah bertindak lebih tegas jika Malaysia benar-benar memperingatkan travel warning ke Indonesia.
Perang pernyataan antar tokoh kedua negara membuat perselisihan kedua negara semakin memanas. Tetapi, polemik itu hanya terjadi di dunia politik dan sosial. Di panggung bisnis, juga perjalanan seperti diperingatkan oleh Menlu malah berjalan normal, seperti biasanya.
"Saran travel advisory tidak berdampak apa-apa," ujar CEO Air Asia Indonesia, Dharmadi kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2010. Menurut dia, di maskapai Air Asia yang melayani rute perjalanan dari Kualalumpur ke kota-kota di Indonesia, belum terlihat adanya penurunan penumpang warga Malaysia ke Indonesia.
"Orang Malaysia itu sudah seperti orang Indonesia, mereka sudah tahu kita itu seperti apa," kata Dharmadi. Karenanya, meski hubungan politik memanas, mereka tetap saja melancong atau melakukan perjalanan bisnis ke Jakarta, Surabaya, Bandung, atau Bali. "Mereka kan punya mitra bisnis dan senang main golf di Indonesia yang tersebar dimana-mana."
Karena itu, dia berkeyakinan hubungan bisnis kedua negara tidak akan terganggu, tetap akan berlanjut seperti biasa. Bahkan, bukan cuma bos Air Asia yang yakin, melainkan perusahaan Malaysia di Indonesia juga bersikap demikian.
Bahkan, perusahaan-perusahaan negeri jiran tetap akan melanjutkan ekspansi bisnisnya di negeri ini. XL Axiata misalnya. Perusahaan operator seluler terbesar ketiga di Indonesia itu akan terus memperluas jaringannya di Indonesia.
"XL akan mengembangkan layanan seluler untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," kata Febriati Nadira, Head of Corporate Communication XL kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 26 Agustus 2010.
Belum lama ini, Petronas juga menyatakan tetap akan ekspansi ke pasar Indonesia, meski sentimen nasionalisme kerap mengganggu. Indonesia sangat prospek, kami ingin memperkuat pasar di Indonesia," kata Danny Wahab, Manager Komunikasi Korporat Petronas Lubricants International Sdn Bhd baru-baru ini.
Air Asia, XL dan Petronas hanya contoh dari perusahaan Malaysia yang mencari pasar di sini. Di luar itu, ada produsen otomotif Proton, grup perkebunan Sime Darby, perusahaan jalan tol Plus Express Way, perbankan CIMB Niaga dan BII, serta sejumlah perusahaan lainnya.
Bagi Malaysia, dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa, Indonesia memang merupakan pasar yang gemuk, ketimbang penduduk Malaysia yang hanya 27 juta jiwa.
Beberapa perusahaan negeri jiran itu malah untung besar. Sebut saja misalnya XL Axiata. Pada 2009, XL mencatat laba bersih Rp1,7 triliun, meningkat sangat pesat setelah rugi Rp15,1 miliar pada 2008. "Tetapi, laba XL tidak dibawa ke Malaysia," ujar Febriati.
Demikian halnya dengan CIMB Niaga. Berdasarkan data laporan keuangan per 30 Juni 2010, CIMB Niaga meraup laba Rp1,1 triliun hanya satu semester. Aset bank milik perusahaan Malaysia melejit menjadi Rp126,33 triliun, menjadi bank nomor lima terbesar di Indonesia. Dana yang dihimpun dari nasabah juga sangat besar Rp106,17 triliun.
Dengan kondisi seperti itu, Tjahjo Kumolo mengingatkan Malaysia jangan berlebihan terhadap Indonesia. "Soal menarik TKI tak ada masalah. Tapi ingat, Malaysia punya aset di sini," kata Tjahjo.
• VIVAnews
dari : http://fokus.vivanews.com/news/read/173642-bisnis-malaysia-kian-melaju-di-indonesia
1 komentar:
Terpaksa sy ucapkn dsni bahwa cita-citaku menjadi TKW yang sukses pulang di kampungku sudah tercapai, alhamdulillah.... awalnya aku ikut-ikutan melihat temanku, ternyata setelah kubuktikan hasilnya memang luar biasa ..!!! terima kasih banyak kpd teman aku yg ada di singapura..! berkat postingan dia di halaman facebook TKI Sukses aku baca. Aku bsa kenal nma nya Mbah Suro Guru spiritual PESUGIHAN ANKA GHAIB TOGEL 2D sampai 6D dan PESUGIHAN DANA GHAIB. . pikir-pikir kurang lebih 7 tahun kerja jd Tkw di Taiwan hanya jeritan batin dan tetes air mata ini selalu menharap tp tdk ada hasil sm sekali. Mana lagi dapat majikanku galak, kejam, cerewet, salah sedikit kena marah lagi . Tiap bulan dapat gaji hanya separoh saja . . itu pun tdk cukup biaya anak di kampung. Tp sy beranikan diri tlpon nmr beliau untuk minta bantuan nya. melalui PESUGIHAN DANA GHAIB Nya . syukur Alhamdulillah benar2 terbukti sekarang. terima kasih ya allah atas semua rejeki mu ini. Aku sudah bs pulang ke kmpung halaman buka usha skrg. jk tman minat ingin tlpn beliau . ini nmr nya +62 82354640471 & 082354640471 siapa tau anda bisa di bantu dan cocok sprti aku . aminn
Posting Komentar