Lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
Elemen : unit yang digunakan untuk mendapatkan informasi.
Unit Observasi : unit dimana informasi diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Unit Sampling : unit yang dijadikan dasar dalam penarikan sample.
Unit Observasi : unit dimana informasi diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Unit Sampling : unit yang dijadikan dasar dalam penarikan sample.
Daftar Unit : daftar yang digunakan sebagai dasar penarikan sample.
Kerangka Sampel : kumpulan seluruh unit dalam populasi yang dijadikan dasar dalam penarikan sample.
Kerangka Sampel : kumpulan seluruh unit dalam populasi yang dijadikan dasar dalam penarikan sample.
METODE SAMPLING
Metode sampling yang sering digunakan ada dua macam, yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling.
1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
Contoh : SRS, Sistematik, Stratified, Cluster, PPS, Multistage, Multiphase
2. Non Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
Contoh : Convinience, Judgement, Quota, Snowball
Dalam membahas metode sampling termasuk didalamnya cara penarikan sample. Cara Penarikan sample ada tiga, yaitu:
1. Simple Random Sampling (SRS)
2. Probability Proportional to Size (PPS)
3. Systematic (Sistematik)
KEUNTUNGAN METODE SAMPLING
Keuntungan menggunakan metode sampling, antara lain:
1. Menghemat Biaya
Menghemat Biaya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian dari populasi. Karena merupakan sample, maka petugas yang dibutuhkan lebih sedikit, hemat biaya percetakan, biaya pelatihan, pencacahan, dan pengolahan.
2. Mempercepat Hasil Survei
Pada umumya data yang dibutuhkan segera, sehingga berbagai perencanaan segera dapat dilakukan. Dengan melakukan survei sample maka pelaksanaan lapangan dan pengolahan tentunya akan jauh lebih cepat diselesaikan.
3. Cakupan Materi Lebih Besar
Data yang diperlukan biasanya beragam dan cukup banyak, sehingga tidak mungkin dikumpulkan melalui pencacahan lengkap. Data yang dikumpulkan melalui sensus lengkap biasanya sangat terbatas. Variable yang dicakup sangat dibatasi pada variable dasar saja.
4. Akurasi Lebih Tinggi
Pada sensus jumlah petugas dan responden yang besar akan mengakibatkan tingkat kesalahan yang juga besar terutama kesalahan yang diakibatkan bukan oleh teknik sampling yang disebut dengan Non Sampling Error. Non Sampling Error dapat diakibatkan oleh tidak terpenuhi kualifikasi petugas yang baik, kuesioner yang kurang baik, konsep dan definisi yang kurang tepat, jawaban responden yang salah, maupun kesalahan dalam proses pengolahan..
KELEMAHAN METODE SAMPLING
Kelemahan menggunakan metode sampling, antara lain:
1. Penyajian Wilayah Kecil
Penyajian wilayah kecil seperti kecamatan dan desa dengan sample terbatas tidak dapat dipenuhi. Pada umumnya jumlah sample yang digunakan sesuai dengan tingkat ketelitian yang dikehendaki.
2. Penyajian Variable Proporsi Kecil
Survei sample tidak dapat menyajikan variable yang kejadiannya kecil dalam populasi(proporsi kecil).
3. Trend Data
Apabila data diperlukan secara berkala untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dari satu period ke periode berikutnya, kemungkinan sample diperlukan cukup besar.
4. Tidak Tersedianya Kerangka Sampel
Tidak tersedianya kerangka sample sehingga persyaratan probabilita sampling tidak terpenuhi. Biaya untuk pembentukan kerangka sample cukup tinggi sehingga memiliki pengaruh besar terhadap total biaya.
PRINSIP KEGIATAN SURVEI
Dalam kegiatan survei perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Obyek dan tujuan dari survei
2. Populasi dari survei
3. Data yang akan dikumpulkan
4. Tingkat ketelitian yang dikehendaki
5. Kerangka Sampel dan cara penarikan sample
6. Target populasi yang disajikan (estimasi)
7. Inferensial yang berupa kajian dan analisis
1. Obyek dan tujuan dari survei
2. Populasi dari survei
3. Data yang akan dikumpulkan
4. Tingkat ketelitian yang dikehendaki
5. Kerangka Sampel dan cara penarikan sample
6. Target populasi yang disajikan (estimasi)
7. Inferensial yang berupa kajian dan analisis
METODE PROBABILITY SAMPLING
Metode Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Dalam probability sampling, pemilihan sample tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti sample yang terpilih tidak didasarkan pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sample. Dengan demikian diharapkan sample yang terpilih dapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara obyektif. Yang termasuk Metode Probabilita Sampling adalah sebagai berikut:
1. Simpel Random Sampling (SRS)
2. Sistematik
3. Stratified
4. Cluster
5. Probability Proportional to Size (PPS)
6. Multistage
7. MultiphaseSumber : http://statistikaindonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=61:sampling&catid=37:artikel-terbaru&Itemid=186
Tidak ada komentar:
Posting Komentar